Trip to Norway - Part 4 - Stavanger and Oslo

previously on: Trip to Norway-Hiking in Preikestolen



Stavanger 


Stavanger's Promenade
.
Hari masih terang ketika saya tiba di pelabuhan. Setelah sebelumnya menikmati #fjord di preikestolen. Surya menjemputku dan langsung menemaniku mencari suvenir khas norway. Siapakah surya? 
Dia banyak bercerita tentang kota #stavanger. Bagaimana kota yang sebelumnya sepi menjadi kota besar karena banyaknya perusahaan minyak yang berkantor di sini. Satu hal yang menarik bagiku ialah bahwa tidak ada lampu merah di jalanan. At least saya gak lihat ketika mengelilingi kota. Bayangkan ketika pengendara mobil-mobil saling memberikan jalan ke pengendara lain yang berada di samping kirinya. Dengan cara ini, tidak ada kemacetan terjadi. Bahkan di perempatan jalan besar. Keren aja gitu!
.

Oh ya, deretan gedung-gedung di foto ini adalah salah satu ikon kota stavanger. Gedung-gedung yang dibuat puluhan tahun bahkan ratusan tahun yang lalu. Menurut cerita, pemerintah kota menjadikan deretan gedung ini sebagai heritage building. Saat ini , bangunan tersebut berfungsi sebagai cafe/restaurants. Bangunan tersebut berderet sepanjang pantai. Oh ya, bangunan ini menjadi salah satu ikon kota #stavanger loh. Banyak suvenir berupa magnet refrigerator (tempelan kulkas) yang dibentuk mengikuti deretan facade-facade itu.

Icon kota Stavanger - 1


Icon kota Stavanger - 2

Icon kota Stavanger - 3 

Di Stavanger terdapat kawasan kota lama #oldcity. Kawasan konservasi perumahan yang terletak di tepi pantai. Panjang lahannya sekitar 200m. Total rumah di sini saya perkirakan terdiri dari sekitar 60-80 units. Deretan rumah khas #norway tersusun rapi. Rumah-rumah ini dilapisi dinding kayu dengan warna cat putih. Sederhana desainnya namun tetap Cantik. Selain itu, yang menjadi khas adalah jalan kecil yang menjadi penghubung utama kawasan. Seperti di foto ini. Suka!
House in The Old City -1
House in the Old City -2
The Pathway -1

The Pathway -2

The Pathway -3

The Pathway -4
Pabrik Pengalengan Ikan yang kini menjadi museum.

Sea Front

Mural

Sverd i Fjell
.
Swords in Rock. Monumen ini berbentuk tiga pedang yang tertancap ke batu. Monumen ini merepresentasikan kedamaian. Yaitu ketika ketiga pedang tersebut tertancap ke batu sehingga tidak bisa dicabut kembali. Monumen ini merupakan peringatan sejarah Battle of Hafrsfjors pada tahun 872 masehi. Ketika Raja Harald Fairhair menyatukan seluruh Bangsa Norway ke dalam satu pemerintahan. (Sumber: wikipedia ;))
.
Sore itu, @nisatoxic-sekeluarga dan saya menghabiskan waktu di tempat ini. Sore yang cerah untuk jiwa yang happy. Sverd i Fjell didesain menjadi sebuah taman yang terletak di salah satu tepi pantai kota #stavanger. Beberapa penduduk lokal dan sekumpulan turis juga mengunjungi tempat ini sebagai salah satu ikon kota.


Sverd I Fjell



Foto lengkap di rumah batu.

Oslo

The Barcode - #oslo.

Setelah hari-hari kurang tidur di Tromsø dan #Stavanger, saya pun meninggalkan norway. Tujuan selanjutnya adalah Paris. Oslo menjadi hub penerbangan antar kota dan antar negara. Saya hanya punya waktu sekitar 6 jam di Oslo. So, what to do in 4hrs?

Saya menuju Central Stasjon menggunakan kereta airport. Nah uniknya, perjalanan kereta menuju kota-kembali ke airport Gardermoen ini cukup bayar 1 trip saja kalau kita bisa pergi-kembali dalam 2 jam. Mengingat sisa uang NOK yang menipis, tentu saya mengejar waktu 2 jam ini. 
.
Mendapatkan informasi dari @nisatoxic, ada beberapa bangunan dengan #architecture menarik. Salah satunya adalah the #barcode.  Letak kawasan ini di sisi stasiun kereta terbesar di Oslo. The Barcode merupakan deretan gedung-gedung mid rise yang mempunyai bentuk pipih. Deretan gedung ini mirip barcode, sususan garis-garis pipih-tebal yang biasa tercetak pada kemasan produk. The barcode merupakan karya firma arsitektur MVRDV.

Di kawasan ini, ada sekitar 10-15 gedung yang berderet rapi. Bentuk facade-nya menggunakan warna dan material yang beraneka ragam. Bagus.

Setelah mengingat, beberapa tahun lalu saya pernah mendesain kawasan perkantoran seperti ini. Tepatnya di dekat tol Kapuk Muara. Tetapi saat itu, desain saya hanya terdiri dari 5 gedung dengan ketinggian 12-20 lantai.


The Barcode -1
The Barcode -2

The Barcode -3

The Barcode -4

The Barcode -5

Jembatan yang menghubungkan kedua wilayah yang dipisahkan oleh rel kereta.

Selama di Oslo dalam 2 jam, saya mengelilingi daerah di dekat central stasjon saja. Ada dia taman besar dan juga ada gedung konser lama, serta gedung opera yang megah. Di area tengah kawasan the barcode, ada pedestrian bridge yang memiliki arsitektur menarik. Di sisi seberangnya, ternyata ada masjid Turki. Dan tanpa disangka, di dekat masjid tersebut ada restoran halal, juga menyajikan menu nasi. *penting. Mengingat waktu yang mepet, makan siang nasi menu kari kambing saya bawa alias take away. Nantinya, makan siang tersebut saya makan di airport oslo. #indonesiabanget.
.
Selanjutnya, pesawat ke Paris pun sudah bersiap terbang. See you again Norway, insyaaAllah bisa kembali lagi.

















Komentar

Postingan Populer