Trip to Paris - Day 1

Eiffel with lights
Paris - Day 1

Dari Norway, saya pun terbang ke France. Perjalanan pesawat ini memakan waktu dua jam. Sore itu, langit di atas kota Paris sangat cerah merona. Dari atas pesawat, bisa melihat matahari terbenam sunset dan langit berwarna jingga. Tetapi entah kenapa, perjalanan airport-menuju kota memakan waktu sekitar 2 jam. Itupun sudah menggunakan kereta cepat airport. Mungkin karena itu pertama kalinya saya menginjakkan kaki di Prancis. Jadi kalau kata orang tua mah, ada proses adaptasi dan mencoba memahami bentuk kota secara menyeluruh.
.
Proses check-in di hostel yang sudah saya pilih jauh-jauh hari pun cukup lama. Hostelnya terletak di kawasan Montmartre. Sebuah kawasan yang gaya bangunannya memiliki style Renaissance. 
.
Tersasar? Pastinya. Menuju hostel, saya harus berjalan sekitar 25 menit karena turun di stasiun yang salah. Begitupun ketika malam itu saya segera keluar kamar menuju menara eiffel. Cukup sulit memahami jalur metro Paris. Bahkan pada malam itu, beberapa gerbang metro yang keluar dekat menara eiffel ditutup. Sehingga saya harus mencari jalur keluar yang lebih jauh.
.
Kesan pertamaku, Paris sangat mengintimidasi perasaan. Banyak kekhawatiran di sana-sini. Takut karena menurut kabar, di Paris banyak scam, takut kereta metronya sudah tidak beroperasi selewat jam 12 malam, dan ketakutan-ketakutan lainnya.
.
Foto ini diambil jam 11.30pm dengan kondisi yang terburu-buru. Sebenarnya Masih banyak pengunjung di sekitaran area ini, tetapi pengunjung yang keluar dari kawasan menara eiffel. Menara eiffel tutup pukul 12malam. 


Setelah mengambil beberapa foto, saya pun memutuskan pulang. Dan benar seperti dugaanku, pintu stasiun metro terdekat sudah ditutup lebih cepat. Untungnya ada sekumpulan penduduk lokal yang memang mencari jalan alternatif pulang lainnya. Saya ikuti mereka sampai dengan stasiun alternatif. Lalu mempelajari peta metro Paris untuk menemukan jalur kembali ke penginapan di Montmartre.

Selama di Paris, saya menginap di Caulaincourt Square Boutique Hostel. Kamarnya berupa tipe dormitory berkapasitas enam orang. Harga per malam adalah sekitar 350.000 IDR. Kamar sempit dengan toilet yang lebih kecil. Malam itu baru ada lima orang di dalam kamar. Memang pengunjung Paris itu sangat beragam. Ada beberapa teman yang datang dari Mexico secara ilegal. Mereka ingin mencari kesempatan bekerja di Prancis. Ada juga solo-traveler-miuda dari Canada.Rencananya, dia mengunjungi beberapa negara di Eropa Barat. Nah menarikny, dua orang teman sekamar yang dari Mexico tadi berangkat pukul 5am keesokan harinya. Entah alasan apa. *suspicious.


Beberapa saran yang bisa dibagi sialah:
1. segera pelajari peta Metro Paris. Karena dengan cara itu, kita bisa bepergian mengelilingi Paris dengan mudah dan bebas macet.Jalur Metro/kereta bawah tanah Paris adalah salah satu yang tertua di dunia. Jalur keretanya sangat banyak. Dari satu lokasi tujuan ke tujuan lainnya, kadang kita harus berpindah dua-tiga stasiun.

2. Segera beli tiket terusan Metro. Kalau tidak salah ingat, ada paket 15 tiket Metro seharga 10 euro. Lebih hemat dibanding beli satuan. Sangat berguna.

3. Harga hostel dan tempat menginap di Paris cukup mahal. Carilah hostel yang cocok dengan budget anda.


Ceritanya bersambung ke sini ya: 
Trip to Paris - Day 2


Komentar

Postingan Populer