Trip to Turkey - Day 0

TURKI

Sebuah negara yang menjadi jembatan antara benua Eropa dan Benua Asia ini sangat dikenal sebagai Negara dengan perpaduan budaya dan gaya arsitektur yang khas dan megah. Tidak hanya itu, Turki menjadi sebuah negara yang banyak sekali merekam jejak sejarah peradaban di dunia. Banyak pejalan dari berbagai negara yang tertarik mengunjungi negara ini dan sebagai flashpacker, saya akan membagi kisah perjalanan saya di negara Turki selama empat malam. 

Blue Mosque (Sultanahmet Camii) at dawn, Istanbul, Turkey
Saya merencanakan trip ini pada 60 hari menjelang keberangkatan. Berdasarkan informasi dari seorang teman, ternyata ada website pencarian tiket pesawat yang menampilkan harga termurah dari beberapa website pencarian tiket lain. Yaitu www.momondo.co.uk. Cara kerja Momondo ini adalah mencari tiket dan menampilkan harga tiket dari situs penjualan tiket online lainnya seperti nusatrip.comlastminutes.com, flyscanner.com, dan bahkan website airlines nya langsung. Saya pun mencoba hunting tiket termurah untuk ke Turki via website ini. Dan Voila!! Momodo berhasil menemukan tiket termurah untuk saya *terharu *tepuktepukdompet :D

Sebagian besar tiket murah yang didapatkan memang mengharuskan kita transit. Ketika di awal pencarian, Momondo menunjukkan bahwa ada pesawat Saudi Arabia Airlines yang memberikan harga sekitar 540 USD atau sekitar 8.000.000 IDR Pergi-Pulang Turki-Indonesia. Pesawat ini akan transit di Jeddah ketika pergi dan transit di Riyadh ketika pulang. Perjalanan tersebut akan memakan waktu sekitar 22 jam pergi dan 18 jam pulang. Kita bisa dibandingkan dengan harga Garuda Indonesia dengan direct flight menuju Istanbul yang berharga sekitar 12.000.000 IDR tetapi dengan waktu tempuh maksimal 12,5 jam. Jelas aja sih, ada harga ada rupa J.

Setelah pertimbangan harga dan waktu, akhirnya saya memutuskan untuk memakai maskapai Eva Air.
Dan that time, i was happy enough to go with Eva Air transit in Taiwan. Although it need for about 23 hours from Jakarta to Istanbul including transit time.


Seperti inilah Ittenary saya di Turki J


Hari 1. Tiba di Istanbul

Cek in hostel, visit ke Hagia Sophia, Topkapi Palace, Aya Irene, solat di Blue Mosque/Sultanahmet Camii, dan hunting sunset di Kiz Kulesi.

Hari 2. Explore Istanbul dan pergi menuju Kapadokya (Cappadocia)

Hunting sunrise di kawasan Masjid Ortakoy, visit Dolmabahce Palace, explore kawasan Taksim, dan belanja oleh-oleh di Egypt Bazaar dan Grand Bazaar. Lalu menuju Ataturk airport untuk melanjutkan perjalanan ke Kapadokya.

Hari 3. Hot Air Ballooning di Cappadocia

Mencoba Hot Air Ballooning (Balon Udara) sejak Subuh harimencoba Turkish Bath, hunting sunset di Sunset Point. 

Hari 4. Explore Kapadokya

Hunting sunrise at View Point, Open Air Museum, dan pulang ke Istanbul.

Hari 5. Explore dan hunting sunrise di Sultanahmet Plaza


Pergi ke area Sultanahmet untuk hunting sunrise, dan visit Galata Tower. Persiapan pulang ke Indonesia.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pada 24 jam pertama sebagian besar menghabiskan waktu berada di pesawat. Pegal luar biasaaa dan parahnya, saya tidak bisa tidur sama sekali. Mungkin kalau ditotal dari saat saat berangkat, saya tidak tidur selama 50 jam *bayangin ini mata kayak panda @.@. Dan hal ini sepertinya memang semacam bad habit kalau saya sedang excited pergi ke suatu tempat, pasti bakalan susah tidur.


Perjalanan Jakarta - Taipei ditempuh selama 5,5 jam. Saya meminta ke petugas Eva Air untuk duduk di kursi paling belakang, bukan tanpa alasan sih karena saya berharap dapat pemandangan sunset dari ketinggian. Melihat sunset di atas awan itu seperti melihat bidadari. Cukup satu kata “Cantik”. Akhirnya yang saya harapkan pun nyata, pemandangan sunset di atas awan tampak jelas nyata. Segaris horison berwarna orange menyala bersanding dengan “kapas” awas dibawahnya. Takjub dan rasanya sulit sekali menahan untuk tidak mengabadikan dalam bidikan kamera milik saya. Senja di atas awan perlahan menghilang, ketika sang surya terbenam perlahan langit mulai gelap. Jika diperhatikan warna langit menjelang matahari terbenam membentuk gradasi dari merah, orange, jingga, kuning kunyit, kuning, kuning muda, kuning kehijauan, kuning-hijau-kebiruan, biru, biru dongker, dan kemudian semakin menggelap. 



Sunset di atas pesawat. Kira-kira di atas Kota Kinabalu dalam perjalanan Jakarta-Taipei.

Selama di pesawat ,biar gak mati gaya, saya menghabiskan waktu dengan menonton film-film terbaru (nominasi Oscar), makan makanan pesawat dan baca novel yang sengaja saya siapkan jika saya tidak bisa tidur. Dan benar saja, novel Supernova 6-Intelejensi Embun Pagi yang saya bawa akhirnya tuntas terbaca. Intinya Makan-Menonton-Membaca. Tiga hal yang membuat survive untuk orang yang susah tidur seperti saya ini.


Akhirnya tibalah di Istanbul sekitar pukul 8.30 pagi waktu setempat. Jetlag sudah pasti akibat kurang tidur sehingga berimbas pada rasa lelah yang luar biasa. Sesampainya di Ataturk Airport ada “pekerjaan tambahan” yaitu membawa beberapa titipan dari temen Indonesia untuk ke kerabatnya di Turki. Oh ya, titipan-titipan tersebut bahkan beratnya melebihi bawaan pakaian dan keperluan saya selama di Turki :D *nasib turis yang ketitipan, hehehe. 

Sebagai informasi, ketika berangkat, harga-harga mata uang sebagai berikut:
1 USD  = 13.200 IDR
1 Euro = 14.700 IDR
1 Lira = 4.660 IDR

Waktu itu saya menukar mata uang Euro di Jakarta karena pada saat bersamaan, mencari Turkish Lira cukup sulit. Eh tapi, mungkin lebih baik seperti itu. Kita bisa menukarkan Euro dengan Turkish Lira ketika tiba di Turki. Mayoritas pembayaran di sana masih menggunakan Turkish Lira. Euro hanya saya gunakan ketika membayar tiket Balon Udara di Cappadocia.

Happy traveling!!

to be continued...

Komentar

Postingan Populer