To Travel Flores Island in 7 days - Day 1- Labuan Bajo
previously on: http://insangku.blogspot.com/2015/07/to-travel-flores-in-7-days.html
Saya terbang dengan pesawat terpagi
dari Jakarta agar sempat keliling Labuan Bajo. Bersyukur cuaca cerah dan tidak
terganggu dengan asap letusan gunung Raung yang 2 hari sebelumnya membuat
beberapa penerbangan ke Bali terganggu. Berikut foto Gunung Raung yang sedang
erupsi dari ketinggian.
Gunung Raung dengan asapnya di belakang |
Sesampainya di Bali, tentu saya memanfaatkan
waktu transit untuk mengambil foto terminal baru. Ya, mungkin hampir 2 tahun
yang lalu berkunjung ke Bali dan melihat renovasi gedung terminalnya. Baru saat
ini bisa melihat hasilnya.
Ok. Sesuai jadwal pesawat menuju
Labuan Bajo berangkat. Di atas pesawat, saya berbincang dengan penumpang
sebelah. Ya, namanya Christine. She is
Indonesian but holding Permanent Resident Australia. She is from Palembang but
has lived more than 10 years in Australia. So, she cannot speaks Bahasa :p. She
was planning to go to Komodo islands and to travel overland Flores until
Bajawa. I told her to continue the overland trip to Kelimutu.
Pesawat mendarat dengan lancar di Labuan
Bajo sekitar pukul 1pm Waktu Indonesia Tengah. Siang itu Matahari bersinar terik.
Setelah mendapatkan bagasi, saya langsung keluar dan mencari ojek. Waktu itu
belum book salah satu hotel. Tapi memang
menurut beberapa blog teman, hotel Pelangi adalah hotel besar yang mudah
dicari. Jadilah saya menuju hotel tersebut. Sesampainya di sana, saya tidak
mendapatkan kamar dan akomodasi yang sesuai dengan harapan dan harga. Tetapi
kemudian saya menemukan penginapan tidak jauh dari hotel Pelangi. Namanya penginapan
Diaz milik bapak NurDiaz. Karena mengejar waktu, akhirnya saya sepakati untuk
menginap di tempat itu. Bapak Diaz memberi harga IDR 100.000 untuk kamar
sederhana dengan 2 dipan kasur. Kamar mandinya di luar kamar.
Setelah mandi, dan solat, saya minta
pak Diaz mengantar saya ke tempat sewa motor. Alhamdulillah dia mau bantu. Lumayan
lama, hampir sejam ketika saya akhirnya mendapatkan motor sementara untuk
keliling Labuan Bajo. Oh iya, kalau bisa jangan bilang tempat sewa motor kalau
kamu mau menuju Kelimutu. ;). Karena terlalu jauh dari Labuan Bajo. Hampir
350km jaraknya. Itupun kalau tidak mampir ke tempat lain. Bilang saja mau
sampai Bajawa. Ya, kota itu berjarak sekitar 3 jam dari LBJ.
My itinerary on Labuan Bajo. |
Untuk sore ini, saya mendapatkan
motor matic. Langsung deh tancap gas ke Goa Batu Cermin. Lokasi ini sekitar 30
menit dari pinggir pantai Labuan Bajo. Kalau gak tau seperti saya, banyak tanya
aja sama orang-orang di sana. Mereka ramah. Tempat ini dikelola cukup baik
dengan tersedianya guide dari siswa-siswi SMA setempat. Kira-kita beberapa
fotonya seperti ini.
pathway menuju Goa Batu Cermin |
Bagian dari landscape lokasi ini. |
Lubang masuk ke Goa batu Cermin |
Kristal-kristal stalagmit-stalaktit |
Katanya bekas fosil ikan |
Katanya bekas fosil Keong |
Siswa SMK jurusan travel yang menjadi guide setempat. |
Untuk keterangan detail tentang Goa batu Cermin bisa dilihat di blog lainnya. Harusnya banyak sejarah dan cerita. Ada tempat yang jadi asal Goa Batu Cermin ini. Tetapi sayangnya saya tidak punya foto karena sudah merasa terlalu keueung(sunda) ketika di dalam goa. Saya hanya akan cerita perjalanannya.
Hanya sekitar 30 menit di situ, saya langsung menuju Bukit Cinta. Lumayan dekat kalau tau tempatnya. Mungkin sekitar 15 menit dari tempat pertama. Memang hampir di pesisir Flores ini bentu landscapenya adalah Bukit dan pantai. Jadi, kita harus naik ke atas bukit dengan ketinggian sekitar 50m dari ketinggian jalan raya. Cukup membuat nafas ngos-ngosan buat naik ke atasnya. Tapi semuanya terbayar kok. Sesampainya di atas, kita bisa melihat kota Labuan Bajo, Pelabuhan, Sebagian pantainya, dan beberapa Pulau kecil di sekitarnya. Akan jadi lebih indah ketika pada saat yang tepat, cahaya matahari sore bisa jatuh pas.
Hanya sekitar 30 menit di situ, saya langsung menuju Bukit Cinta. Lumayan dekat kalau tau tempatnya. Mungkin sekitar 15 menit dari tempat pertama. Memang hampir di pesisir Flores ini bentu landscapenya adalah Bukit dan pantai. Jadi, kita harus naik ke atas bukit dengan ketinggian sekitar 50m dari ketinggian jalan raya. Cukup membuat nafas ngos-ngosan buat naik ke atasnya. Tapi semuanya terbayar kok. Sesampainya di atas, kita bisa melihat kota Labuan Bajo, Pelabuhan, Sebagian pantainya, dan beberapa Pulau kecil di sekitarnya. Akan jadi lebih indah ketika pada saat yang tepat, cahaya matahari sore bisa jatuh pas.
Komodo Airport on Sount East |
The City on South |
Warlok = Warga Lokal |
Saya pun langsung menyiapkan setting tripod untuk membuat video timelapse matahari terbenam. Sore ini ada sekitar 10 orang lainnya yang menikmati sunset. Nah ada cerita. Ketika sedang jeprat-jepret, dan orang-orang yang tadi mulai turun bukit, seketika ada seorang cowok yang baru naik. Tidak lama kamipun berkenalan, mulai percakapan, ngobrol tentang lokasi-lokasi hunting sunset dan lokasi menarik lainnya di Labuan Bajo. Akhirnya saya baru tau bahwa dia adalah bang Guri Ridola alias the famous pemilik akun IG dan twitter @langkahjauh. Silakan mampir ke websitenya: www.langkahjauh.com. Sangat inspiratif. Dia memulai perjalanan keliling Indonesia dengan melakukan kegiatan volunteering dan mengajar sekolah-sekolah di tempat-tempat terpencil. Seperti sekolah SD di Pulau Komodo. “He is doing noble thing”, my mind said. Banyak pengetahuan, pengalaman, dan kekaguman baru setelah bertemu dan ngobrol dengan dia. Sampai tidak terasa matahari pun sudah terbenam dan azan Magrib berkumandang.
(*Kalau teman-teman punya buku-buku pengetahuan yang tidak terpakai, sebaiknya menghubungi Abang Guri ini. InsyaaAllah akan lebih bermanfaat.)
Kami (saya) pun berkemas. Langsung menuju
Masjid Besar Labuan Bajo yang berjarak sekitar 10 menit dari Bukit Cinta.
Setelah solat, saya ajak dia untuk menemani makan malam. Tapi menurutnya, dia
sudah makan sebelum ke Bukit Cinta. Dari obrolan itu juga, saya tau bahwa Bang
Guri ini hanya sementara singgah di Labuan Bajo dan tinggal di rumah seorang
pensiunan pegawai Taman nasional Komodo. Saya pun mampir di rumah Bapak Haji
Radi. Mereka menawarkan saya tempat untuk bermalam. Tetapi karena saya keburu
pesan kamar, akhirnya saya berjanji untuk menginap di rumah mereka pada malam
lainnya.
For information:
Tiket untuk masuk Goa Batu Cermin seharga IDR.10.000 and tambahan IDR 10.000 lagi apabila menggunakan jasa guide. Tempat sewa motor berada dekat pintu Pelabuhan. Harga sewa IDR 75.000/hari. Kalau di tempat tersebut tidak ada cadangan motor, bisa coba sewa di tempat lain di penginapan Ces't Fellix 082341373205
Sunset kami hari itu |
For information:
Tiket untuk masuk Goa Batu Cermin seharga IDR.10.000 and tambahan IDR 10.000 lagi apabila menggunakan jasa guide. Tempat sewa motor berada dekat pintu Pelabuhan. Harga sewa IDR 75.000/hari. Kalau di tempat tersebut tidak ada cadangan motor, bisa coba sewa di tempat lain di penginapan Ces't Fellix 082341373205
This is my timelapse video over Bukit Cinta. Sountrack: Vanilla Twilight-Owl City
Komentar