Trip to Sumba Island, Indonesia - Day 1

Perjalanan ini saya rencanakan 2 bulan sebelum hari H. memang tidak terlalu lama. Saat itu saya melihat kalender bahwa sekitar hari Natal, liburnya cukup panjang. Sekitar 4 hari. Keinginan pergi ke Sumba juga karena melihat posts-nya Alexander (IG: Amrazing). Seingat saya, dipostingan dia menunjukkan foto milky way yang begitu sempurna. Di tengah-tengah padang savanna dan jalan raya. Ya, karena itu.

Mencoba mencari tau jalur-jalur wisata di Sumba, saya menghubungi beberapa orang yang memposting foto-foto indah tentang Sumba. Sampailah saya dikenalkan dan bertemu dengan bang Mujis (IG: MujisRV). Tanpa basa-basi, dia langsung membuka diri dan menyediakan waktunya untuk mengantar saya ke beberapa lokasi yang sulit dijangkau.

24 Dec 2015
Saya tiba di Bandara Tambolaka sekitar pukul 1pm. Tidak beberapa lama, bang Mujis datang menjemput dan langsung menyapa saya. Berangkat!!

Tujuan pertama kami adalah ke Sumba Barat Daya. Saya sudah bilang ke bang Mujis sebelumnya bahwa impian saya untuk bisa melihat sunset di Pantai Bawana. Motor melaju kencang. Kami pun melewati alternative lokasi Danau Weekuri. Salah satu danau di Sumba yang sangat fotogenik. But it’s ok. Sunset at Bawana beach is more important. 
Pukul 2pm kami sampai di Pantai Ratenggaro. Lokasi tujuan ini hampir saja terlewatkan kalau kami tidak mempertimbangkan waktu. Begini suasana Pantai dan Kampung Adat Ratenggaro, Kodi, Sumba Barat Daya.
View from beach -1
view ke arah Pantai
View from beach -2 
Kampung Adat Ratenggaro
Kampung Adat Ratenggaro
Kerbau: Who are you?
Me: Hi, we come in peace...

Berada 1 jam di lokasi ini, kami pun melanjutkan tujuan ke Pantai Watu Malandong dan Pantai Bawana. Keduanya berada di lokasi yang berdekatan.

Pantai Watu Maladong, Sumba Barat Daya



View ke Pantai Bawana

Sunset di Pantai Bawana



Ternyata, kedua pantai ini sangat jauuuuhhhhh. Mungkin lebih dari 150km perjalanan hari pertama ini. Sesuatu yang tidak saya duga. Segera menyadari bahwa informasi yang saya punya sangat sedikit ketika sedikit memaksakan keinginan melihat sunset di lokasi tersebut. Mungkin kalau tidak ditemani bang Mujis, saya tidak akan mencapai lokasi-lokasi tersebut.
Setelahnya, kami harus menempuh perjalanan lebih dari 100km ke kota Waikabubak. Ya, saya menginap di rumah Bang Mujis malam tersebut. Kami menngendarai motor selama hampir 3 jam.


Sumba Barat Daya dan Sumba Barat
Dan kesimpulan saya, Sumba kurang tepat buat pemula :D, apalagi solo-traveling. Sebaiknya teman-teman minta ditemani guide dan penduduk local ketika pertama datang. Sumba is the true wild wild west of Indonesia.


To be continued….

Komentar

Anonim mengatakan…
foto2nya keren...
itu perjalanannya pake motor ya?
apa punya no HP orang lokal yg bisa dimintain tolong buat nganterin keliling sumba barat daya (dan sumba barat)? sewa ojek per hari brp ya?
saya ada rencana kesana sendirian, 3 hari 2 malam. msh bingung soal transportasinya, minim info banget.
makasih
gillnegara mengatakan…
Hi, salam kenal.

makasih :)

iya di Sumba Barat pake motor. Kebetulan kenal ama salah satu traveler lain di Instagram. Coba kontak aja Bang Mujis : 081315969177. gak tau apa ada ojek atau sewa motor.
good luck ya.
Kalau perlu info, email aja: gillnegara@gmail.com
Anonim mengatakan…
thanks infonya bro :)

Postingan Populer