Savana Bekol, Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. The Africa Van Java.


Cerita ini merupakan sekuel dari: http://insangku.blogspot.com/2015/06/perjalanan-ke-gunung-dan-kawah-ijen.html ,
dan prekuel dari: http://insangku.blogspot.com/2015/05/my-most-earliest-and-clearest-sunrise.html

the Africa van Java

Setelah dari Ijen, kami langsung menuju ke Taman Nasional Baluran. Lama perjalanan sekitar 2 jam. Tetapi kami mampir dahulu di dekat pelabuhan Ketapang Banyuwangi dan ada tempat berhenti di titik terdekat antara pulau Jawa dengan Pulau Bali.
Suasananya seperti ini.



titik terdekat antara pulau Jawa dan pulau Bali. Itu Bali yang diseberang sana.


Kami pun tiba di lokasi. Pintu Taman Nasional ini cukup jelas dengan gerbang hijau. Tetapi apabila mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi, mungkin akan terlewat. Karena kondisi jalan aspal di sekitar tempat ini sangat bagus hingga mobil-mobil akan melaju kencang.
Masuk kawasan ini, kita akan disambut oleh kantor pengelola. Kita bisa mendaftar di sana dan konfirmasi soal apakah kamu sudah pesan kamar hostel untuk tempat menginap. Selesai administrasi, kami langsung melanjutkan perjalanan.

Gerbang
Kami berkunjung pada bulan September, saat itu memang musim kemarau. Sangat terasa sekali suasana keringnya. Pohon dan rumput sedang meranggas. Beberapa area rumput lain terlihat bekas terbakar dengan sendirinya karena kemarau. Menurut saya, berkunjung ke Taman Nasional Baluran lebih baik ketika musim kemarau. Yaitu antara Bulan Juli - Bulan November. Karena kita akan disuguhkan pemandangan rumput dan savana kering. Ditambah dengan kondisi langit yang cerah dengan sedikit awan, baik di siang hari maupun di malam hari. Kalau musim hujan, rerumputan akan kembali menghijau dan langitnya kadang tertutup awan tebal. Tetapi ya, berwisata di Indonesia memang lebih baik pada musim kemarau. Mau naik gunung, melihat savana, ataupun bermain air di pantai. Karena kita akan disajikan pemandangan alam Indonesia at its best!


Dari pintu masuk Taman Nasional, kami membutuhkan waktu lebih dari 30 menit sampai ke tempat penginapan dan Savana Bekol. Kondisi jalan akses masih dalam kondisi berbatu dan tidak ada aspal. Sehingga mobil yang kami gunakan harus berjalan dengan lambat. 


Jalan menuju ke savana. Kira-kira hanya 6 km.

Wake me up when September ends

Mereka bilang ini Afrikanya Pulau Jawa. The Africa van Java. Meskipun saya belum pernah ke Afrika. Tetapi menurut saya, mungkin ada satu kesamaan. Di sini ada gunung Baluran yang berdiri sendiri di tengah savanna, dibandingkan dengan pemandangan gunung tertinggi di benua Afrika yaitu Gunung Kilimanjaro, yang juga berdiri sendiri di tengah Savana. Megah!!

Kira-kira imej Gunung Kilimanjaro Afrika juga seperti ini. Hanya di sana lebih tinggi dan ada saljunya.


Inilah penginapan kami malam ini. Spooky enough, huh?



Setelah mendapat kamar, kami pun bebersih, mandi dan istirahat sebentar. Sekitar jam 4 sore, kami bersiap untuk bermain di savanna. Beberapa hewan liar menampakkan diri di kejauhan. Ada banteng, rusa, dan beberapa jenis burung seperti merak dan lainnya. Monyet? Jangan ditanya. Buanyak.
Sambil menunggu sunset dibalik gunung, ya kami berfoto-foto ria lah..




Savana Bekol dari Menara Pandang





Sunset over the mountain




Masih bisa dapat galaksi Bimasakti kita, our Milkyway...


 
Mereka sembunyi di sana...

Kayaknya ini salah satu jenis burung Paruh Panjang.

"Hey Mate, thanks for visiting us..." They said.



kalo gak salah, di foto ini ada banteng di balik pohon itu. Tapi kamera tidak mendukung.

8.00 am


sampai jumpa lagi. Terima kasih untuk sambutannya dengan cuaca cerah..



Sebagai penutup, saya mengucap syukur karena perjalanan ini lancar dan ditemani langit cerah selalu. Perjalanan yang lengkap. Pantai, Gunung, Kawah aktif, Savana, Hutan.. dalam satu kali perjalanan. Nikmat mana lagi yang kau dustakan (QS ArRahmaan).


Oh iya, video klip raisa terbaru pun mengambil setting di tempat ini. Cool yah? Raisanya…. sih…

Komentar

gillnegara mengatakan…
Hi Mbak,


makasih komentarnya.+mita diah

Postingan Populer