Lantunan Ayat-Ayat Al-Qur'an

Lima hari lalu sengaja buka video yang dikirim teman di salah satu grup whatsapp. Berikut videonya:





Somehow, setelahnya membuat saya berpikir, bagaimana indahnya para sahabat Rasulullah melantunkan bacaan qur'an pada jaman tersebut. Sungguh sebuah jaman keemasan agama ini. Di video itu, kita melihat orang-orang ketika mendengarkan bacaan qur'an dari gadget. Mungkin beberapa dari mereka hal tersebut merupakan pertama kalinya dalam hidupnya. Mereka menyebutkan bahwa mereka merasakan tersentuh, damai, fokus kepada diri sendiri, dan bahkan ada yang sampai menangis karena saking indahnya.

Apalagi ketika membayangkan mendengar para sahabat Rasulullah membacakan Qur'an secara langsung. Gak heran ketika Umar bin Khattab RA-seorang yang bahkan setan pun takut ketika melihat beliau sedang marah-langsung lemas dan menangis saat mendengarkan lantunan ayat-ayat suci ini ketika dibacakan para sahabat rasul. Dan saat itupun, Umar RA langsung menyatakan memeluk islam.

Sedangkan saya, yang mungkin yang tiap hari mendengar lantunan bacaan Qur'an dari masjid deket rumah, terkadang cuek dan ngeleos pergi begitu saja. Atau bahkan tetap tertidur pulas saat Subuh tiba.

Eh tapi yah, ada kalanya saya sangat mengingat beberapa orang/momen ketika saya sangat suka mendengar lantunan ayat-ayat suci ini dan bahkan ingin mengulang dan terus mengulang momen tersebut.

Momen pertama, ketika solat di Masjid Nabawi. Yap, siapa yang tidak jatuh hati ketika para imam memimpin solat dan membacakan ayat-ayat suci di dua rokaat pertama. Bahkan berdiri lamapun bukan masalah bagi saya ketika sangat terpesona dengan suara mereka melantunkan Qur'an.
Pernah, suatu malam, saya bersiap untuk jamaah Subuh. Saya menunggu dan duduk di tempat antara belakang mimbar Rasul dan tempat imam. Menunggu sampai saatnya solat tiba demi melihat wajah sang imam dari jarak dekat. Ya, beliau begitu bersahaja dan mengeluarkan aura baik sangat kuat.

Tempat saya duduk sedekat mungkin dengan imam Masjid Nabawi. Sayang saya tidak menemukan foto yang saya maksud. Ini merupakan kaligrafi di bagian dinding depan. Yang merupakan bagian masjid yang asli sejak jaman Rasullullah.

Kira-kira saya mendapat posisi sedekat ini dengan Sang Imam pada Subuh tersebut. Hanya untuk melihat dan mengambil foto beliau.


Momen kedua ketika solat di Baitullah, Masjid Al Haram al Mukarromah. Saya pun melewatkan kesempatan umroh ketiga ketika pada saat waktu sebelum solat Ashar hari itu,  saya malah berjuang untuk mencium Hajar Aswad dan berusaha mencari tempat solar di belakang imam. Tempat di antara Hijr Ismail dan Maqom Ibrahim. 

Alhamdulillah kedua hal tadi tercapai. Setelah berjuang merebut waktu 3 detik dari sekian ratus orang lainnya dan berhasil  mencium Batu Hitam yang melegenda, saya mencari tempat solat tadi. Perjuangan ini pun tidak mudah. Perlahan, saya melihat orang-orang mulai membentuk shaf solat sambil melawan arus orang-orang yang masih melaksanakan tawaf. Berdesakan. Tapi saat Ashar itu, saya berhasil mengambil gambar Sang Imam. Ya, suaranya sangat merdu ketika membacakan ayat Qur'an.

Mimbar Imam adalah tepat depan pintu Ka'bah. dan dekat dengan Maqom Ibrahim (terlihat pada foto di bawah). Ya saya harus berebut untuk mendapatkan posisi ini. 


Saat ketiga ialah ketika saya mengharap bertemu satu imam di Masjid AlAzhar BlokM. Ya saya sering mampir untuk solat isya di tempat ini. Suara sang imam tersebut sangat merdu dan fasih. Kadang tidak bisa membedakan suara beliau dengan suara imam-imam di Masjid Nabawi dan AlHaram ketika sedang melantunkan ayat-ayat suci. Tetapi saya tidak pernah ambil foto beliau setelah melihat wajahnya. Ya sepertinya memang orang Arab jauh lebih ganteng :p.

Saat terakhir ialah ketika saya berkunjung ke rumah teman. Saat itu saya bertamu dan datang ketika setelah magrib menjelang Isya. bertemu dengan ayah teman saya tersebut, kami mengobrol sebentar. Selanjutnya beliau bilang mau ke masjid. Pada saat itu beliau langsung mengaji. Ternyataaaa, dan tau gak, suara beliau sangat fasih dan indah ketika sedang melantunkan ayat-ayat Qur'an.  Syahdu. 

Entah saya jatuh hati kepada Sang Ayah atau Sang Anak :p. Ya, sangat mengingat momen ketika sore itu saya mampir ke rumahnya. It was my birthday. Dan sampai sekarangpun, saya selalu mengharap dan berdoa semoga bisa bertemu kembali dengan ayah teman saya tersebut. Membayangkan bahwa suatu saat saya bisa belajar me-lagu-kan dan membaca Qur'an seperti beliau sesaat sebelum subuh. indah...

Dan sebagai penutup, di video tersebut, Adam Saleh menyebutkan hal terpenting tentang Al Quran. Yaitu, sebuah kitab suci yang tidak pernah berubah sejak masa diturunkannya. Ya, hal itu menjadi pembeda penting Al Quran dengan kitab suci lainnya. Sesuai salah dua ayat sebagai berikut:

Surah Al-Anam:115 Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil, Tidak ada yang dapat mengubah kalimat-kalimatNya. Dan Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Surah AlHijr:9 Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.

Wassalaam.






Komentar

Suara lantunan ayat suci memang selalu menyentuh hati. Tapi kalau lagi jauh dari tanah air, suara adzan bikin bulu kuduk merinding karena rindu yang paling dalam.

Mari menjaga komunitas blog, Kanggil. Cek lapak saya dong sis.. :p
gillnegara mengatakan…
sudah dicek Sis. nuhun lah comments nya :D. hayu. follow back dong sis.
Unknown mengatakan…
Ayo belajar ngaji terus...
gillnegara mengatakan…
siap kak. :) makasih komennya

Postingan Populer